Translator


Wortel banyak mengandung nutrisi termasuk serat, vitamin A dan K, mangan, folat dan magnesium. Selain baik untuk mata, jus wortel juga mujarab memerangi kolesterol jahat dalam darah.

Wortel diketahui mengandung tinggi serat, vitamin, mineral dan nutrisi penting lainnya. Dalam secangkir wortel mentah cincang mengandung 50 kalori, 1 gram protein, 12 gram karbohidrat, 3,5 gram serat dan tidak ada lemak atau kolesterol.

Wortel juga merupakan sumber yang kaya antioksidan, dari beta-karoten hingga anthocyanindin. Kandungan nutrisi inilah yang membuat wortel memiliki efek menurunkan kolesterol LDL (low density lipoprotein) atau dikenal sebagai kolesterol jahat.

Para ilmuwan Commonwealth Scientific and Industrial Research Organization di Australia menemukan bahwa pria perokok mengonsumsi jus wortel setiap hari selama tiga minggu dapat menurunkan oksidasi kolesterol jahat LDL. Penemuan ini telah dipublikasikan dalam Journal of American Dietetic Association, seperti dilansir Livestrong, Sabtu (1/10/2011).

Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh para peneliti di University of Valladolid di Spanyol, wortel penuh dengan serat larut yang dapat mengurangi kolesterol LDL.

Kolesterol adalah lemak yang memainkan peran dalam mendukung membran sel dan sintesis hormon seperti testosteron dan estrogen. Low-density lipoprotein (LDL) adalah jenis kolesterol penting bagi kesehatan jaringan, tetapi dalam jumlah yang terlalu besar, dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, penyakit jantung, serangan jantung dan stroke.

Tubuh menghasilkan LDL untuk respons terhadap lemak jenuh dalam diet. Sedangkan high-density lipoprotein (HDL) atau kolesterol baik berfungsi untuk meningkatkan kesehatan jantung dengan membantu membersihkan dan mengeluarkan LDL dari darah. Tubuh membuat HDL dari makanan kaya lemak tak jenuh.

Menurut Mayo Clinic, kadar kolesterol LDL harus antara 100-129 mg/dL untuk kesehatan optimal.

Read More ...

0 comments


Siapa yang tidak kenal khasiat minyak zaitun untuk kesehatan, namun barangkali hanya sedikit orang yang tahu bahwa ekstrak daun tanaman ini juga berkhasiat. Beberapa literur menyebutkan bahwa daun zaitun berkhasiat sebagai obat kandung kemih, mengatasi hipertensi, dan memerangi bermacam jamur, virus serta bakteri.
Belum lama ini peneliti Australia menemukan bahwa secangkir teh yang diperkaya dengan ekstrak daun zaitun bisa menjadi alat baru untuk memerangi obesitas.
Dr Lindsay Brown, selaku pimpinan penelitian dariUniversity of Southern Queensland mengemukakan, kandungan phytochemical oleuropein dalam jumlah besar yang terdapat pada ekstrak daun zaitun dapat mengurangi timbunan lemak. Kendati demikian hal tersebut baru teruji pada tikus.
Menurutnya, Oleuropein memiliki kandungan antioksidan dua kali lipat lebih banyak seperti teh hijau dan dipercaya sangat ampuh menurunkan tekanan darah, mencegah flu dan mengobati masalah kardiovaskular.
Dalam studi tersebut, tikus diberi makan tinggi lemak, tinggi karbohidrat selama delapan minggu sampai mereka mengembangkan tanda-tanda sindrom metabolik (misalnya, lemak perut dan intoleransi glukosa). Setelah itu tikus tersebut kemudian diberi kopi yang diperkaya dengan ekstrak daun zaitun selama delapan minggu dan  hasilnya justru menunjukkan gejala sebaliknya.
Dr Brown mengatakan, ekstrak daun zaitun menyebabkan penurunan berat badan karena adanya kandungan senyawa anti-inflamasi. "Apa yang kami temukan adalah bahwa tikus yang diberi makan daun zaitun terlihat sehat. Efek merugikan dari makanan tinggi lemak dan tinggi karbohidrat yang bisa menyebabkan peradangan pada jantung malah tidak terlihat," jelasnya.
Menurut Brown, penelitian ini menunjukkan bahwa secara alami ekstrak daun zaitun efektif untuk menurunkan berat badan dan bisa menjadi cara sederhana untuk mengontrol obesitas, tekanan darah dan mencegah diabetes.

Read More ...

0 comments


Selain nikotin dan ratusan racun berbahaya lainnya, rokok juga mengandung unsur radioaktif yang disebut sebagai ion alfa. Keberadaan unsur berbahaya ini diklaim sudah diketahui oleh industri rokok, namun disembunyikan selama 42 tahun.

Klaim mengejutkan ini disampaikan oleh para peneliti dariUniversity of California di Los Angeles dan dipublikasikan di jurnal Nicotine and Tobacco Research. Para peneliti mengungkap hal itu setelah mempelajari dokumen-dokumen rahasia dari industri rokok sejak tahun 1998.

Salah satu dokumen menyebutkan, adanya bahan radioaktif dalam rokok sudah diketahui 5 tahun lebih awal daripada yang diduga selama ini. Pada awal 1960-an, industri rokok diam-diam sudah melakukan investigasi mendalam terkait kemungkinan adanya unsur radiasi.

"Industri rokok sudah menyadari adanya unsur radioaktif dalam rokok sejak 1959. Mereka tahu itu memicu kanker, tetapi menyembunyikan fakta itu bertahun-tahun," ungkap Hrayr S Karagueuzian, profesor kardiologi yang memimpin penelitian itu seperti dikutip dari Indiavision, Jumat (30/9/2011).

Tak hanya itu, dokumen tersebut juga menunjukkan bahwa selama itu industri rokok berusaha mengaburkan fakta tentang radiasi asap rokok dan bahayanya bagi kesehatan. Hasil-hasil penyelidikan tentang ion alfa yang berbahaya tidak boleh dipublikasikan.

Unsur radioaktif dalam rokok, seperti ditulis detikHealth sebelumnya, berasal dari mineral alami di dalam tanah maupun penggunaan pupuk. Salah satu unsur yang melepaskan ion alfa adalah polonium, yang tingkat radiasinya disebut-sebut 7 kali lebih besar dari sinar X.

Efek radiasi pada asap rokok bisa terakumulasi, kemudian dalam jangka panjang akan memicu kerusakan paru-paru atau bahkan kanker. Bukan hanya perokok aktif saja yang bisa terkena dampaknya, perokok pasif atau bahkan third hand smoker juga terancam kesehatannya.

Read More ...

0 comments


Pria yang ingin memiliki anak sebaiknya menghindari menggunakan produk dengan bahan kimia anti lengket seperti yang terdapat wajan dan panci. Studi membuktikan bahwa bahan kimia tersebut bisa menurunkan jumlah sperma pria.

Produk-produk anti lengket diproduksi dengan bahan kimia yang disebut asam perfluoroalkyl (perfluoroalkyl acid atau PFAA), dua yang paling umum adalah perfluorooctanoate (PFOA) danperfluorooctane sulfonate (PFOS).

Sebuah studi baru yang diterbitkan dalam Environmental Health Perspectives menunjukkan bahwa bahan kimia anti lengket tersebut bisa menurunkan jumlah sperma pria, sehingga akan lebih sulit untuk memiliki keturunan.

Dalam studi tersebut, peneliti Denmark menganalisis sampel air mani dari 105 pria dengan usia rata-rata 19 tahun untuk mengukur adanya 10 bahan kimia PFAA, termasuk PFOA dan PFOS, dan kualitas sperma.

Bahan kimia ini ditemukan di semua sampel, tetapi pria dengan kadar PFOS dan PFOA tinggi memiliki jumlah sperma setengah dari jumlah normal. Artinya, bahan kimia tersebut bisa menurunkan jumlah sperma hingga 50 persen, seperti dilansir Rodale, Jumat (30/9/2011).

Tak hanya berbahaya bagi pria, studi lain baru-baru ini menemukan bahwa pada wanita dengan tingkat bahan kimia tertinggi dalam darah akan membutuhkan waktu lebih lama untuk bisa hamil.

Studi juga menemukan bahwa pria lebih rentan terhadap bahan kimia di lingkungan dibandingkan wanita. Bahkan, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) telah menemukan bahwa pria lebih mungkin terpapar PFOA dan PFOS tingkat tinggi dibandingkan wanita.

Namun, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi paparan bahan kimia dari lingkunga, antara lain:

1. Selektif menggunakan produk anti lengket
Ini berlaku pada wajan, panci, sofa anti noda, bahkan peralatan anti air pada peralatan berkemah dan senar gitar. Semua produk tersebut umumnya dibuat dengan PFOA.

Kertas lilin yang sering digunakan dalam kotak pizza, pembungkus makanan cepat saji, serta lapisan yang digunakan dalam kantong popcorn, 20 persen juga bisa terpapar PFOA.

Sebuah studi tahun 2006 di Kanada menguji makanan cepat saji untuk residu PFOA dan menemukan konsentrasi tertinggi terdapat di telur sandwich, kentang goreng, ayam nugget dan burger ikan. Makanan cepat saji juga menyebabkan gula darah tinggi yang juga bisa memperlemah sperma.

2. Sering berhubungan seks
Peneliti Australia menemukan bahwa sperma akan semakin melemah bila pria terlalu sering duduk dan jarang berhubungan seks.

3. Olahraga
Berolahraga tidak akan menghilangkan PFOS atau PFOA dari tubuh, tetapi dapat meningkatkan jumlah sperma. Dan olahraga juga dapat mengurangi stres, yang merupakan musuh kesuburan.

Read More ...

0 comments


Sudah melakukan diet habis-habisan tetapi berat badan belum turun? Ini bisa jadi karena minuman manis yang Anda minum. Berdiet bukan berarti mengurangi makanan berlemak saja tetapi harus cermat juga dalam memilih minuman.

Minuman punya andil yang sama besar dengan makanan dalam membentuk berat badan tubuh. Karena itu banyak orang yang berdiet merasa belum berhasil padahal sudah mengurangi asupan kalori. Minuman manis dengan beragam tambahan gula dan krim memberi pasokan kalori yang tinggi. Sama efeknya dengan makanan.

Jadi minum coffee blended dengan whipped cream sama efeknya dengan makan ayam goreng atau makanan berlemak lainnya. Karena itu sebaiknya siasati juga jenis minuman yang Anda pilih. Beberapa trik berikut bisa Anda coba:

Minum di pagi hari
Minumlah minuman berkalori tinggi pada pagi hari. Seperti coffee blended atau pun milk shake. Jika diminum pada pagi hari, aktivitas yang padat bisa membakar kalori yang cukup banyak dari minuman ini.

Minum jus buah
Minum jus buah juga harus cermat. Sebaiknya minum jus buah segar tanpa gula yang baru dibuat saat dipesan. Kalori yang berasal dari buah cukup aman karena tidak terlalu tinggi. Untuk jus buah dalam kemasan, pilih yang sedikit gula atau berlabel 100 % buah asli.

Susu kedelai
Minuman milkshake memang sangat menggoda. Lebih baik pilih susu kedelai. Selain lebih sehat, kalorinya lebih sedikit dan kandungan proteinnya cukup tinggi.

Tambahkan rasa alami pada air putih
Minum air putih sepanjang hari terkadang membosankan. Lidah pun ingin merasakan kesegaran. Untuk itu tambahkan saja irisan mentimun, irisan jeruk, atau daun mint pada air putih untuk menambahkan kesegarannya.

(http://www.detikfood.com , 29/09/2011)
Read More ...

0 comments


Tak ada yang lebih menggembirakan anak-anak selain puas bermain air di kolam renang. Berenang, menyelam, atau sekedar menciprat-ciprat air sama serunya. Hati-hati, jangan sampai air kolam tertelan.
Menelan air kolam renang ternyata menjadi salah satu penyebab merebaknya wabah penyakit di beberapa negara. Dalam laporan yang dikeluarkan pemerintah Amerika Serikat, disebutkan terjadi 134 wabah penyakit yang ditularkan oleh mikoorganisme patogen yang berada dalam air.
Wabah yang terjadi antara tahun 2007-2008 itu dikaitkan dengan kolam renang dan kegiatan rekreasi lainnya di air. Selain itu ditemukan 36 wabah penyakit yang dihubungkan dengan air minum.
Pada bulan Januari 2007 juga dilaporkan terjadi wabah penyakit yang berkaitan dengan kegiatan di kolam renang. Yang terbesar mungkin yang terjadi pada bulan Desember 2008 yang melanda 38 negara bagian dan Puerto Rico, menyebabkan sedikitnya 13.966 orang sakit.
Pusat pengendalian dan pencegahan penyakit Amerika Serikat (CDC) menyebutkan antara tahun 2005 sampai 2008 terjadi peningkatan penyakit yang disebabkan air yang tercemar 72 persen. Pencemaran air itu terjadi di kolam renang, sungai, danau, atau air laut.
Sekitar 45 persen wabah penyakit yang terjadi di tahun 2007-2008 disebabkan karena cryptosporidium, parasit yang terkenal kebal klorin. Sementara itu hasil analisa data nasional AS menemukan lebih dari 4.000 kasus penyakit dan cedera terjadi karena penggunaan bahan kimia di kolam renang publik atau pribadi.
Untuk mencegah infeksi penyakit ini, CDC memberikan saran pencegahan, yakni:
- Hindari kegiatan berenang atau bermain air saat sedang menderita diare. Bakteri penyebab diare dengan mudah akan menyebar di air dan menularkannya kepada orang lain.
- Ajarkan anak-anak untuk tidak menelan air kolam, sungai, danau, atau air laut.
- Mandilah dengan sabun sebelum masuk ke kolam renang dan cuci tangan dengan sabun setelah menggunakan toilet. Tindakan ini akan mencegah bakteri dalam tubuh larut ke dalam air kolam.
Selain karena air kolam, CDC juga menemukan banyak kasus penyakit perut akibat infeksi air minum. Kebanyakan kasus tersebut terjadi karena air minum yang berasal dari air tanah tidak mendapat pengolahan yang tepat.
Para ahli juga menemukan penularan bakteri, virus, parasit, dan bahan kimia di air yang terminum. Sepertiga dari air minum yang menyebabkan wabah juga terinfeksi legionella, bakteri yang bisa menyebabkan gangguan pernapasan berat.
(
Read More ...

0 comments

Salah satu nutrisi penting bagi otak adalah cobalamin atau disebut juga vitamin B12. Kekurangan vitamin ini tak hanya menghambat pertumbuhan sel otak, tetapi juga membuat volume otak menyusut dan mengurangi kemampuannya untuk berpikir.

Pada orangtua khususnya, kekurangan vitamin B12 sudah sering dikaitkan dengan risiko penurunan fungsi kognitif dan kecerdasan. Namun dalam penelitian terbaru, kondisi ini juga terbukti bisa membuat volume otak mengalami penyusutan dalam arti sebenarnya.

Peneliti dari Rush University Medical Center di Chicago membuktikan hal itu setelah mengamati 121 orangtua berusia di atas 65 tahun. Peneliti mengambil sampel darah lalu mengamati kadar vitamin B12 sekaligus berbagai sisa metabolismenya.

Para partisipan juga menjalani serangkaian tes untuk mengukur tingkat kecerdasan dan ketajaman memori atau ingatan. Serangkaian tes tersebut dilakukan sedikitnya 2 kali, yakni di awal penelitian dan saat penelitian berakhir yakni 4,5 tahun sesudahnya.

Menurut hasil pengamatan, partisipan yang memiliki kadar vitamin B12 atau sisa metabolisme vitamin B12 yang rendah cenderung lebih cepat pikun. Melalui pemindaian dengan Magnetic Resonance Imaging (MRI), tampak volume otaknya juga mengalami penyusutan.

"Temuan ini masih butuh penelitian lebih lanjut. Terlalu dini untuk mengatakan bahwa suplemen vitamin B12 bisa menjaga fungsi otak dan mencegah penyusutan volumenya," ungkap Christine C Tangney, PhD yang memimpin penelitian tersebut seperti dikutip dari Indiavision, Kamis (29/9/2011).

Dalam makanan sehari-hari, vitamin B12 atau cobalamin banyak ditemukan dalam bahan-bahan makanan hewani seperti telur, hati sapi serta daging unggas. Kekurangan vitamin ini sering dikaitkan dengan anemia atau kurang darah, serta kerusakan saraf otak yang memicu demensia atau pikun.


(http://www.detikhealth.com, 29/09/2011)
Read More ...

0 comments

Pil dengan merek dagang Tabex ini dijual dengan harga 6 poundsterling atau sekitar Rp 83 ribu. Pil murah ini bisa membantu jutaan perokok dan telah banyak digunakan di Rusia dan Eropa Timur selama 40 tahun terakhir.

Kini petugas medis Inggris ingin menyediakan pil Tabex di NHS (National Health Service) setelah percobaan baru menunjukkan bahwa pil ini dapat meningkatkan kemungkinan seseorang untuk berhenti merokok hingga 3 kali lipat.

Dosis yang diberikan mulai dari 6 pil sehari, setiap dua jam selama tiga hari pertama. Kemudian secara bertahap akan diberikan dua pil sehari hingga tahap akhir selama 4 minggu.

NHS saat ini berfokus pada terapi pengganti nikotin lainnya seperti patch dan pil kontroversial Champix. Disebut kontroversial karena Champix telah dikaitkan dengan peningkatan risiko bunuh diri dan untuk membelinya harus mengeluarkan biaya 160 poundsterling (sekitar Rp 220 ribu) untuk program 12 minggu.

Tabex terbuat dari cytisine, yaitu pengganti nikotin yang secara alami ditemukan dalam biji laburnum (tanaman hias belukar yang sering disebut pohon rantai emas).

Pil Tabex ini sebelumnya sudah mendapatkan acungan jempol oleh pengawas obat NICE (National Institute for Health and Clinical Excellence). Kini para ilmuwan dan Medical Research Council and Cancer Research UK telah memberi dukungan pada Tabex setelah melakukan pengujian tes rokok pada 740 pasien.

"Ada lebih dari 1 miliar perokok di seluruh dunia dan kanker paru-paru masih menjadi salah satu pembunuh utama. Manfaat dari Tabex dapat dibandingkan dengan pengobatan lain, tetapi pil ini lebih hemat dari segi biaya," jelas Prof Robert West dari University College London, pemimpin studi, seperti dilansir Thesun, Kamis (29/9/2011).



(http://www.detikhealth.com, 29/09/2011)
Read More ...

0 comments



Di sela aktivitas yang melelahkan, tak ada yang lebih efektif mengembalikan energi selain tidur siang. Meski sebentar, tidur siang mampu memperbaiki performa dan serta mengembalikan konsentrasi. Lalu, apa sebenarnya yang terjadi saat kita terlelap?
Rasa mengantuk di siang hari sebenarnya dipicu oleh zat kimia penyebab kantuk yang disebut adenosin, yang dibentuk dalam tubuh sepanjang hari. Jika pada malam sebelumnya kita kurang tidur, kadar adenosine yang tinggi bisa menyebabkan kita menjadi kelelahan dan mengantuk di siang hari.
Seperti halnya tidur di malam hari, saat tidur siang juga terjadi perbaikan sel-sel tubuh. Namun, kebanyakan tidur siang tidak mencapai fase tidur yang dalam, kecuali Anda sedang merasa sangat kelelahan bisa saja Anda mengalami fase REM (rapid eye movement) atau fase kita bermimpi, di siang hari.
Akan tetapi fase REM yang terlalu cepat bisa menyebabkan kita terbangun dengan perasaan pening karena sebelum memasuki fase REM sebenarnya kita perlu tidur dalam waktu yang cukup panjang.
Lantas, proses apa saja yang terjadi dalam tubuh ketika kita tidur siang?

5 menit pertama:
Otak menjadi tidak sadar, tetapi indera kita masih aktif. Karena itu suara yang keras atau tepukan di kulit akan langsung membuat kita terbangun. Kemudian setelah tekanan darah dan detak jantung menurun, mata kita akan tampak berhenti bergerak di pelupuk mata sepanjang waktu tidur.

20 menit kemudian:
Akumulasi hormon adenosin di dalam tubuh dipecah. Pada saat yang sama, kelenjar adrenalin menyiapkan hormon kortisol yang akan membuat kita lebih fokus dan waspada saat terjaga. Sementara itu sistem imun yang mulai melemah karena tubuh kelelahan memperbaharui dirinya kembali normal.

5 menit terakhir:
Suara alarm yang dipasang akan membuat otak melepaskan sejumlah zat kimia yang mematikan pusat tidur di otak. Sel-sel otak yang sudah beristirahat tersebut kini menjadi lebih aktif dan siaga. Seiring dengan berkurangnya hormon adenosin, tubuh pun terasa lebih segar.


Read More ...

0 comments




Sebenarnya mana yang lebih higienis, menggunakan tisu atau saputangan saat flu?
Hingga saat ini belum ada seorang peneliti yang melakukan studi mengenai hal ini. Tapi para ahli mengungkapkan bahwa tisu mungkin menjadi pilihan yang lebih higienis dibanding saputangan, asalkan tisu yang sudah dipakai langsung dibuang dan mencuci tangan.

Professor Jack Gwaltney dan Professor Ron Eccles menuturkan jika Anda tidak membuangnya dan tidak menjaga kebersihan tangan dengan baik, maka hal ini tak ada bedanya dengan menggunakan kembali saputangan yang sama.

Ketika seseorang membuang ingus dari hidung ke dalam tisu atau saputangan, maka virus-virus penyebab flu akan menumpuk di wadah tersebut dan bisa bertahan hingga waktu tertentu di luar tubuh.

"Ada lebih dari 200 virus yang bisa menyebabkan pilek yang kebanyakan berasal dari keluarga rhinovirus dan termasuk virus yang sulit," ujar Profesor Jack Gwaltney dari University of Virginia Medical School, seperti dikutip dari ABC.net.au, Rabu (28/9/2011).

Rhinovirus memiliki mantel protein yang bisa bertahan cukup baik di permukan keras, kain dan bertahan hidup di piring yang bersih bahkan hingga 3 hari di luar tubuh. Kondisi ini yang membuat virus bisa bertahan di tisu atau saputangan sehingga harus segera dibuang.

"Jika seseorang menyentuh saputangan atau tisu tersebut ada kemungkinan menempatkan partikel virus di tangan sehingga menyebarkan infeksi jika menyentuh orang lain atau barang seperti gagang pintu, telepon, keyboard komputer atau uang," ujar Prof Eccles selaku direktur pusat Common Cold Research Centre di Cardiff University, Inggris.

Virus ini bisa menyebar jika tangan yang mengandung virus ini menyentuh hidung atau mata, karena virus pada mata bisa melakukan perjalanan ke hidung melalui saluran air mata.

Karenanya para ahli menyarankan untuk mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun untuk menghilangkan virus. Jika lebih suka menggunakan saputangan, pastikan mencuci tangan secara teratur serta tidak menyimpan saputangan dalam jangka waktu lama.

Read More ...

0 comments



DEFINISI
Aids merupakan efek dari perkembang biakan virus HIV dalam tubuh makhluk hidup. Virus yang menginfeksi system kekebalan tubuh  merusak fungsi sel sel kekebalan tubuh sehingga system kekebalan tubuh semakin lemah dan individu semakin rentan terhadap penyakit-penyakit. (WHO)

PENYEBAB
HIV adalah anggota dari genus lentivirus, bagian dari keluarga retroviridae  yang ditandai dengan periode latensi yang panjang dan sebuah sampul lipid dari sel-host awal yang mengelilingi sebuah pusat protein/RNA. Dua spesies HIV menginfeksi manusia: HIV-1 dan HIV-2. HIV-1 adalah yang lebih "virulent" dan lebih mudah menular, dan merupakan sumber dari kebanyakan infeksi HIV di seluruh dunia; HIV-2 kebanyakan masih terkurung di Afrika barat



GEJALA
Gejala Aids meliputi :
1)    Gejala Mayor:
(a)    Berat badan menurun lebih dari 10% dalam 1 bulan
(b)    Diare kronis yang berlangsung lebih dari 1 bulan
(c)    Demam berkepanjangan lebih dari 1 bulan
(d)    Penurunan kesadaran dan gangguan neurologis
(e)    Demensia/ HIV ensefalopati

2)   Gejala Minor:
(a)   Batuk menetap lebih dari 1 bulan
(b)   Dermatitis generalisata
(c)    Adanya herpes zostermultisegmental dan herpes zoster berulang
(d)    Kandidias orofaringeal
(e)    Herpes simpleks kronis progresif
(f)     Limfadenopati generalisata
(g)    Infeksi jamur berulang pada alat kelamin wanita
(h)    Retinitis virus sitomegalo

Tahap / Stadium AIDS
 Ada beberapa Tahapan ketika mulai terinfeksi virus HIV sampai timbul gejala AIDS:
1)   Tahap 1: Periode Jendela
a)     HIV masuk ke dalam tubuh, sampai terbentuknya antibody terhadap HIV dalam darah
b)     Tidak ada tanda2 khusus, penderita HIV tampak sehat dan merasa sehat
c)     Test HIV belum bisa mendeteksi keberadaan virus ini
d)     Tahap ini disebut periode jendela, umumnya berkisar 2 minggu - 6 bulan
2)   Tahap 2: HIV Positif (tanpa gejala) rata-rata selama 5-10 tahun:
a)    HIV berkembang biak dalam tubuh
b)   Tidak ada tanda-tanda khusus, penderita HIV tampak sehat dan merasa sehat
c)  Test HIV sudah dapat mendeteksi status HIV seseorang, karena telah terbentuk antibody terhadap HIV
d)  Umumnya tetap tampak sehat selama 5-10 tahun, tergantung daya tahan tubuhnya (rata-rata 8 tahun (di negara berkembang lebih pendek)
3)   Tahap 3: HIV Positif (muncul gejala)
a)   Sistem kekebalan tubuh semakin turun
 b)  Mulai muncul gejala infeksi oportunistik, misalnya: pembengkakan kelenjar limfa di  seluruh tubuh, diare terus menerus, flu, dll
 c)   Umumnya berlangsung selama lebih dari 1 bulan, tergantung daya tahan tubuhnya
 4)    Tahap 4: AIDS
a)    Kondisi sistem kekebalan tubuh sangat lemah
b)    Berbagai penyakit lain (infeksi oportunistik) semakin parah

Penyebaran HIV AIDS
Menurut CDC penyebaran Aids meliputi
a.    Penyebaran HIV yang paling utama adalah:
1)     Tidak menggunakan kondom ketika berhubungan sex dengan penderita HIV
2)   Mempunyai partner sex yang banyak atau mempunyai penyakit menular sex lain dapat meningkatkan risiko infeksi
3)      Berbagi jarum suntik
4)      Lahir dari ibu yang terinfeksi HIV
b.    Penyebaran yang lainnya dapat melalui :
1)     Tertusuk jarum yang terkontaminasi HIV. Biasanya terjadi pada tenaga kesehatan.
2)     Menerima transfusi darah, transplantasi organ/ jaringan yang terkontaminasi HIV.
3)     Makanan yang dikunyahkan oleh penderita HIV. Kontaminasi muncul ketika darah  penderita HIV bercampur dengan makanan ketika dikunyah(sangat jarang terjadi dan hanya ditemukan pada balita yang dikunyahkan).
4)     Kontak antara kulit yang rusak, luka atau membran mukosa dengan darah yang terinfeksi HIV atau darah yang terkontaminasi cairan tubuh.
5)     Kecil kemungkinan ditularkan melalui French kiss jika mulut atau gusi berdarah.
6)     Tato atau tindik menunjukkan penyebaran potensial HIV namun tidak ada kasus   penularan HIV dari aktivitas ini yang dilaporkan. Tatto dan tindik seharusnya memakai alat yang steril.
7)     Pernah dilaporkan di Eropa dan Afrika Utara dimana bayi terinfeksi melalui jarum kemudian menularkan ke ibunya saat menyusui
HIV tidak dapat berkembang biak diluar tubuh, sehingga tidak menyebar melalui :Air atau udara, serangga termasuk nyamuk, air mata, keringat, jabat tangan, social kissing.

Pencegahan HIV AIDS  (www.CDC.gov) :
1)  Ketahui status HIV. Semua orang yang berusia antara 13 dan 64 tahun harus di test HIV setidaknya sekali. Jika berada di lingkungan yang berisiko tinggi HIV, maka test dilakukan setidaknya sekali setahun.
2)  Abstain (tidak melakukan hubungan seksual atau menjalani hubungan monogamy dengan orang yang tidak tertular)
3)  Batasi jumlah partner sex. Semakin kecil partner sex, semakin kecil orang lain tertular HIV atau penyakit PMS lain.
4)  Menggunakan condom secara benar dan terus menerus. Kondom Latex lebih efektif mencegah penularan HIV dan PMS lain.
5)    Menjalani test dan pengobatan PMS termasuk partner sex juga.
6)    Sirkumsisi bagi pria juga menunjukkan dapat mengurangi penyebaran HIV
7)  Mengurangi atau menghentikan penggunaan obat suntik. Jika tidak dapat menghentikan obat suntik, gunakan jarum steril  
8)   Memperoleh pengobatan medis segera jika merasa terpapar HIV. Terkadang pengobatan dapat mencegah infeksi jika cepat diperoleh. Ini disebut post-exposure prophylaxis

Pencegahan HIV (www.who.org) meliputi : Penggunaan kondom secara tepat dan konsisten, mengurangi jumlah partner sex, tes HIV dan konseling, menunda hubungan sex,pengobatan PMS dan sirkumsisi bagi pria.
WHO merekomendasikan pemberian imunisasi bagi anak-anak dengan infeksi HIV tanpa gejala dengan vaksin-vaksin EPI (EXPANDED PROGRAMME ON IMMUNIZATION); anak-anak yang menunjukkan gejala sebaiknya tidak mendapat vaksin BCG. Di AS, BCG dan vaksin oral polio tidak direkomendasikan untuk diberikan kepada anak-anak yang terinfeksi HIV tidak perduli terhadap ada tidaknya gejala, sedangkan vaksin MMR (measles-mumps-rubella) dapat diberikan kepada anak dengan infeksi HIV.

Pencegahan dan pengendalian infeksi bagi tenaga kesehatan (WHO) :
a)  Lakukan kebersihan tangan (gunakan sabun dan air atau alkohol oles), dan cuci pergelangan tangan dan sela sela jari-jari, paling tidak 30 detik.
b)  Gunakan sepasang sarung tangan untuk 1 pasien atau 1 prosedur (jangan menggunakan sarung tangan yang sama untuk lebih dari 1 pasien)
c)   Gunakan spuit, jarum suntik atau lancet untuk 1 pasien
d) Disinfeksi/bersihkan kulit tempat penusukan (jangan menyentuh lokasi penusukan setelah didisinfeksi)
e)   Jangan meninggalkan jarum tanpa penutup terletak di luar sharp container (tempat jarum)
f)    Jangan menutup kembali jarum suntik menggunakan kedua tangan
g)   Sharp container (container jarum) jangan sampai terlalu penuh
h)  Letakkan tabung sampel lab di rak yang kokoh sebelum menyuntik, hindari menyuntik sambil memegang tabung sampel lab
i)  Laporkan segera kejadian / kecelakaan yang berhubungan dengan jarum suntik dan cari pertolongan. Post Exposure Prophylaxis tidak efektif lebih dari 72 jam.

  Penatalaksanaan
a.   Penatalaksanaan bagi yang terpapar / terkena HIV (WHO)
Rujuk orang yang terkena risiko penularan kepada orang yang terlatih untuk mendapatkan evaluasi medis.  Keputusan dilakukan tindakan PEP (Post Exposure Prophylaxis)  atau tidak harus berdasarkan beberapa kriteria yaitu :
1)      PEP direkomendasikan bila memenuhi kriteria :
a)  Terpapar dalam waktu kurang dari 72 jam
b)  Individu yang terpapar tidak diketahui terinfeksi HIV
c)   Sumber paparan adalah infeksi HIV atau tidak diketahui
d)   Paparannya adalah satu atau lebih dari : darah, jaringan tubuh, cairan tampak bernoda darah, terkonsentrasi virus, cairan cerebrospinal, cairan sinovial, cairan pleura, cairan peritoneal, cairan ketuban,
e)   Paparan melalui satu atau lebih hal berikut: penetrasi kulit dengan perdarahan secara spontan atau luka tusuk yang dalam, terpercik sejumlah cairan ke membran mukosa
2)      PEP tidak direkomendasikan bila :
a)      Lebih dari 72 jam sejak terkena
b)     Orang yang terpapar sudah positif HIV
c)     Paparan ke cairan tubuh dari orang yang diketahui negatif HIV (sekalipun orang ini terindikasi risiko tinggi terinfeksi dan berada pada tahap jendela
d)     Paparan berupa cairan non infeksius tubuh (misal feses, air ludah, urin, atau keringat)

b.   Pengobatan.
Pengobatan HIV Aids secara medis menggunakan obat  anti-retroviral virus (ARV). ARV adalah suatu obat yang adapat digunakan untuk mencegah reproduksi retrovirus ( virus yang terdapat pada HIV). Obat ini tidak untuk mencegah penyebaran HIV dari orang yang terinfeksi ke orang lain, tidak untuk menyembuhkan infeksi HIV dan juga tidak berfungsi untuk membunuh virus (agar tidak berkembang menjadi AIDS karena jika hal ni terjadi maka akan membuat kerusakan pada sel tubuh yang terkena infeksi virus tersebut). Antiretroviral digunakan untuk memblokir atau menghambat proses reproduksi virus, membantu mempertahankan jumlah minimal virus di dalam tubuh dan memperlambat kerusakan sistem kekebalan sehinga orang yang terinfeksi HIV dapat merasa lebih baik/nyaman dan bisa menjalani kehidupan normal.

c.    Nutrisi
a.  Terdapat hubungan yang komplex antara HIV dan nutrisi. HIV menurunkan sistem imun secara terus menerus dan menyebabkan terjadinya malnutrisi. Malnutrisi menyebabkan menurunnya sistem imun. Malnutrisi memperburuk efek HIV dan mempercepat proses AIDS.(WHO)
b.  The Durban consultation meeting  Nutrition and HIV/AIDS (2005 ) menyebutkan 6 area penting yang memerlukan perhatian dalam perawatan dan pengobatan orang pengidap HIV AIDS, yaitu
1)      Macronutrient
2)      Micronutrient,
3)      Nutrisi pada wanita hamil dan menyusui,
4)      Gangguan tumbuh kembang anak,
5)      Pemberian asi dan penyebaran HIV
6)   ARV (anti retro virus). Area tersebut memberikan nutrisi adequate dan merupakan intervensi yang penting bagi penderita HIV.
c.    Nutrisi yang optimal dapat menolong penderita dalam :
1)   Mempertahankan berat badan sehingga meningkatkan produktivitas status kesehatan
2)  Menurunkan masalah kesehatan yang diakibatkan oleh HIV seperti diare, penurunan  masa otot, berat badan turun dan demam.
3)    Meningkatkan sistem kekebalan melalui pemberian vitamin dan mineral
4)    Meningkatkan efektivitas pengobatan melawan infeksi and Anti Retroviral Terapi.
5)  Nutrisi merupakan bagian yang penting dalam perawatan HIV, perawatan dan pengobatan HIV bukan hanya dengan menyediakan anti-retroviral.
Prof. Nigel Rollins, Maternal and Child Health, University of KwaZulu-Natal, Afrika Selatan mengatakan diperlukan nutrisi yang tinggi bagi penderita HIV terutama berkaitan dengan infeksi HIV dan kemungkinan terjangkitnya infeksi yang berhubungan dengan HIV. Energi diperlukan ketika :10 % ketika tanpa gejala, 25-30% dengan TB, penyakit paru-paru kronis dan diare persisten, 50-100 % ketika terjadi malnutrisi yang serius.  Efisiensi penggunaan energi juga dipengaruhi dari ketersediaan micronutrien. Meskipun demikian diperlukan keseimbangan diet diantara semua nutrient (makro dan mikro).
Penurunan selera makan dan asupan makanan merupakan penyebab utama terjadinya penurunan berat badan pada penderita AIDS. Pertumbuhan yang terganggu biasanya terjadi pada anak yang terinfeksi HIV dan menunjukkan perkembangan penyakit HIV serta mengurangi harapan hidup. Diare pada anak biasanya berhubungan dengan kegagalan pertumbuhan.

Pengaruh Sosial bagi penderita AIDS
Penderita Aids seringkali mendapat reaksi yang tidak baik dengan masyarakat. Hal terkait persepsi masyarakat terhadap penyakit ini. Kurangnya sosialisasi tentang penyakit Aids menimbulkan berbagai tindakan yang berefek penderita dikucilkan. Tindakan-tindakan pengasingan penolakan, diskriminasi, dan penghindaran atas orang-orang yang diduga terinfeksi HIV merupakan dampak sosial yang mereka terima di masyarakat. Oleh karena itu, beberapa intervensi dilakukan untuk mengurangi efek tersebut diantaranya :
a.   Pendekatan secara informasi, pendekatan ioni bias dilakukan dengan memasanga iklan, leaflet, penyuluhan kesehatan, dan presentasi kesehatan di kelas atau di perkuliahan. Inforamsi yang disampaikan definisi penyakit, cara-cara penularan, cara-cara untuk menurunkan resiko penularan.
b.   Pendekatan secara konsultasi,
c.   Kontak dengan grup yang terpapar di masyarakat
d.   Meningkatkan tingkat pengetahuan masyarakat


Download file + daftar pustaka dibawah ini
 

Read More ...

0 comments