Translator


Indonesia juga menempati peringkat kedua dunia pengguna Facebook, yakni sekitar 32 juta orang. Bagi yang menggunakan komputer selama berjam-jam, mereka berisiko terkena computer vision syndrome (CVS). Gejala CVS antara lain iritasi, yakni mata merah, berair, atau terasa kering. Kemudian, kelelahan mata, yakni mata terasa letih, kelopak mata atau dahi terasa berat. Selain sulit fokus, biasanya gejala ini juga diikuti dengan sakit kepala.
CVS disebabkan oleh frekuensi berkedip yang menurun akibat menggunakan komputer dalam waktu lama, sementara posisi komputer serta pengaturan cahaya salah.
Ada beberapa cara mengatasinya, misalnya selama menggunakan komputer, istirahatlah 10 menit setiap jam.
Kemudian, alihkan pandangan dari monitor setiap 15 menit dengan melihat obyek yang jauh kira-kira 10 detik. Atau, lakukan variasi kegiatan untuk menghindari melihat layar komputer terus-menerus, misalnya sesekali berdiri, menelepon, atau bicara dengan rekan-rekan kerja.
Lalu, atur pencahayaan ruangan agar jangan terlalu terang dengan memasang tirai pada jendela. Gunakan lampu pijar yang tidak terlalu terang atau lampu meja. Hindari pantulan sinar pada layar komputer, bisa juga memasang filter pada layar komputer.
Ketika bekerja menggunakan komputer, usahakan posisi duduk Anda nyaman dan rileks. Gunakan kursi yang dapat diatur posisinya dan disertai sandaran. Sebaiknya duduk tegak (90 derajat) dengan posisi keyboard sedikit lebih rendah daripada siku dan lengan (100 derajat).
Layar komputer sebaiknya berjarak 50-75 sentimeter dari mata atau lebih jauh daripada jarak baca. Posisi layar diatur sedemikain rupa, sedikit miring ke belakang 5-20 derajat dari posisi tegak. Bagian atas layar sejajar atau sedikit lebih rendah dari ketinggian horizontal mata.
Mitos dan fakta
Direktur Medik dan Keperawatan Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo, Bandung, dr Iwan Sovani SpM(K) MKes MM memaparkan betapa penting penglihatan karena 80 persen jalur komunikasi manusia dimulai dari mata. Kalau terhenti, terhentilah semua jalur komunikasi, dan hal itu akan sangat mengganggu aktivitas kehidupan.
Dari sisi produktivitas, gangguan penglihatan ini akan berakibat sangat fatal. Pasalnya, jika seseorang menderita kebutaan, seorang produktif harus membantu penderita itu. Namun, selama ini, masyarakat tidak terlalu memperhatikan kesehatan mata karena masih terbelenggu oleh mitos.
Misalnya, kelainan kacamata plus hanya terjadi pada orang tua. Secara fakta, itu tidak benar. Kelainan kacamata plus tidak hanya terjadi pada orang tua, tetapi dapat juga diderita anak-anak atau dewasa muda.
Menurut Iwan, ada dua jenis kelainan yang harus diberi kacamata plus, yaitu kelainan presbiopia dan hipermetropia. Presbiopia (mata tua) biasanya terjadi memasuki usia 40 tahun, ketika fungsi penglihatan dekat mulai menurun. Pada kondisi ini terjadi kesulitan membaca dekat dan melakukan pekerjaan dekat lain.
Penderita yang mulai mengalami presbiopia harus menjauhkan jarak jika membaca dan akan kesulitan memasukkan benang ke lubang jarum. Kacamata plus yang dibutuhkan hanya untuk tujuan membaca dekat atau melakukan aktivitas dekat. Kalau melihat jauh, biasanya tidak dibutuhkan kacamata.
Hipermetropia adalah kelainan refraksi yang ditandai dengan kesulitan melihat jauh dan dekat. Kasus ini sering ditemukan pada masa kanak-kanak atau pada bayi dan anak yang telah dilakukan operasi katarak sebelum penanaman lensa mata. Kelainan ini tidak dibatasi oleh umur dan bukan kelainan akibat proses penuaan.
Katarak
Katarak yang memiliki porsi terbesar (70 persen) penyebab kebutaan di Indonesia juga diliputi mitos. Selama ini, sebagian besar masyarakat beranggapan, katarak hanya diderita para orang tua. Faktanya, itu tidak benar.
Katarak dapat terjadi pada bayi baru lahir. Katarak kongenital biasa terjadi karena proses infeksi selama di kandungan, seperti infeksi TORCH pada ibu hamil.
Katarak juga terjadi pada dewasa muda (katarak persenil) dan orang tua (katarak senilis).
Penyebab katarak bisa berupa faktor infeksi, keturunan (genetik), trauma (kecelakaan, seperti terbentur/tertusuk), atau proses degenerasi (penuaan).
Selama ini ada kesan masyarakat melakukan pembiaran terhadap penderita katarak karena beranggapan bahwa katarak dapat disembuhkan tanpa operasi.
Anggapan itu tentu saja tidak benar. Katarak adalah kekeruhan lensa mata sehingga menghalangi masuknya cahaya pada retina dan dapat mengakibatkan turunnya penglihatan sangat tajam.
Kekeruhan pada lensa mata tidak dapat dihilangkan, kecuali dioperasi. Operasi bertujuan mengeluarkan kekeruhan pada lensa mata sehingga diharapkan cahaya dapat kembali masuk ke dalam mata. Dengan begitu, penglihatan jadi jelas kembali.
Situasi itu diperparah oleh persepsi keliru lain, yakni operasi harus ditunda sampai dengan katarak menjadi matang. Mitos ini juga tidak benar. Dengan kemajuan teknik bedah katarak modern yang sangat pesat, katarak dapat dioperasi tanpa harus menunggu matang.
Saat katarak telah memengaruhi dan mengganggu aktivitas sehari-hari, seperti penglihatan tidak cukup jelas untuk melakukan hal-hal yang harus atau diinginkan, hal tersebut sudah menjadi alasan yang cukup bagi penderita untuk mempertimbangkan operasi katarak.
Berdasarkan kunjungan ke Rumah Sakit Mata Cicendo yang merupakan Pusat Mata Nasional, penderita infeksi mata merupakan yang tertinggi dari sepuluh besar penyakit penyebab gangguan penglihatan atau kebutaan. Tahun 2010 tercatat 24.993 penderita infeksi mata yang berobat ke Cicendo.
Urutan kedua adalah pasien refraksi (kacamata) yang tercatat 18.458 orang. Selanjutnya adalah pasien anak-anak (12.786 orang), katarak (12.240 orang), retina (10.107 orang), dan glaukoma (10.000 pasien). Sementara pasien dengan penyebab lain di bawah 10.000 orang per tahun
Read More ...

0 comments


Kaum perempuan yang mengikuti pola makan ala orang Mediterania cenderung memiliki tingkat kesuburan yang lebih baik. Ini berarti mereka lebih banyak mengonsumsi sayuran, buah, ikan, dan serelia utuh.
Dalam dunia kesehatan, pola makan Mediterania ini sangat dianjurkan karena terbukti menjauhkan penyakit. Sebut saja penyakit diabetes, jantung, atau obesitas.
Studi terbaru yang dilakukan peneliti dari Spanyol menemukan kaitan antara pola makan ini dengan tingkat kesuburan. Penelitian dilakukan terhadap 500 wanita yang sulit hamil dan lebih dari 1.600 wanita dengan usia yang sama namun sudah memiliki setidaknya satu anak.
Berdasarkan daftar pertanyaan yang diajukan, para peneliti mengukur seberapa dekat pola makan para responden dengan gaya makan ala Barat atau Mediterania.
Pola makan ala Barat pada umumnya sarat daging, makanan cepat saji, produk susu, kentang, serelia yang tidak utuh dan makanan dan minuman yang mengandung gula.
Pada wanita yang memiliki pola makan Mediterania, hanya 17 persen yang dilaporkan kesulitan hamil. Sementara itu wanita yang pola makannya agak mendekati diet Mediterania, ada 26 persen yang menghadapi masalah fertilitas.
Diet Mediterania, menurut Dr.Estefania Toledo, peneliti yang melakukan riset ini, memberi efek perlindungan terhadap resistensiinsulin dan diabetes tipe 2.
"Resistensi insulin berarti sel tubuh tidak bisa menyerap gula dari peredaran darah. Kami juga menemukan kaitan antara kondisi tersebut dengan ovulasi," katanya.
Ia menjelaskan, insulin memiliki fungsi lain di tubuh. "Insulin juga mengatur jumlah hormon, termasuk berapa hormon yang tepat yang diperlukan untuk pelepasan sel telur," katanya.
Diet Mediterania menurut dia mengandung nutrisi yang membantu tubuh membersihkan gula dari peredaran darah sehingga tubuh tidak memerlukan banyak insulin untuk melakukannya. "Ini membuat tubuh lebih mudah menjaga keseimbangan hormon reproduksi," katanya.
Untuk wanita yang masih dalam usia produktif dan berencana untuk hamil, tidak ada salahnya mengadopsi pola makan ini. Tetapi wanita yang memang memiliki masalah dengan organ reproduksinya, belum ada data yang menyebutkan diet ini bisa meningkatkan peluang kehamilan
Read More ...

0 comments


Kondisi yang sangat panas, lembab atau pakaian yang berlebihan, dapat dengan mudah meningkatkan suhu tubuh menjadi 41 C – 42 C.
Pada tingkat ini, kenaikan suhu (tubuh) itu sendiri menjadi bersifat destruktif terhadap sel-sel jaringan terutama merusak sel-sel otak. Apabila hal ini terjadi, mulai timbul berbagai gejala meliputi kelemahan yang ekstrem, kelelahan, nyeri kepala, pusing, mual, banyak berkeringat, kebingungan, gaya berjalan sempoyongan, kolaps, dan tidak sadar.
Keseluruhan kompleks ini disebut Heat stroke dan kegagalan mengatasi hal ini dengan segera dapat mengakibatkan kematian.
(Fisiologi Kedokteran, Guyton & Hall, 1997)
Berikut ini terdapat beberapa versi alur fisiologis tubuh akibat paparan panas yang dapat menyebabkan terjadinya gangguan-gangguan fungsi kerja tubuh manusia atau gejala-gejala yang disebabkan karena paparan panas yang melebihi ambang batas kenormalan yang dapat diterima oleh tubuh manusia.




Tubuh manusia terpapar panas secara langsung dalam jangka waktu yang lama dapat mengalami penyakit yaitu menurunnya daya tahan tubuh dan berpengaruh terhadap timbulnya gangguan kesehatan. Suhu  panas menyebabkan suhu permukaan naik. Maka sistem termoregulator yang ada di otak (Hipotalamus) akan merespon dengan menggunakan beberapa mekanisme kontrol seperti konduksi, konveksi, radiasi dan evaporasi dengan tujuan untuk mempertahankan suhu tubuh sekitar 36 °C – 37° C yaitu dengan memindahkan panas dari dalam tubuh ke pori-pori sehingga panas akan hilang melalui penguapan / evaporasi.
Karena adanya panas maka akan terjadi pelebaran pembuluh darah ke kulit akan meningkat. Akibatnya panas tubuh yang dikeluarkan melalui proses konveksi akan meningkat pula. Dengan adanya pelebaran pembuluh darah kulit ini menyebabkan resistensi perifer menurun sehingga untuk dapat tetap mempertahankan aliran darah ke jaringan, jantung harus bekerja lebih berat. Pada suatu saat, apabila paparan panas berkelanjutan dapat terjadi timbunan darah di daerah perifer secara berlebihan. Akibatnya aliran darah ke otak akan berkurang. Dalam keadaan seperti ini akan menyebabkan pingsan.
Heat cramp dialami dalam lingkungan yang suhunya tinggi sebagai akibat bertambahnya keringat yang menyebabkan hilangnya garam natrium dari tubuh, dan sebagai akibat banyak minum air, tapi tidak diberi garam untuk pengganti garam natrium yang hilang. Heat cramp terasa sebagai kejang. Kejang otot tubuh dan perut yang sangat sakit. Di samping kejang-kejang juga ada gejala yang biasa pada heat stress yaitu pingsan, kelemahan, mual (enek) dan muntah.
Heat Exhaution biasanya terjadi pada cuaca yang sangat panas, penderita berkeringat sangat banyak tapi suhu badan normal atau sub normal, tekanan darah menurun, nadi lebih cepat, penderita merasa lemah atau mungkin pingsan.
Heat stroke biasanya yang terkena adalah laki-laki yang pekerjaannya berat dan belum beraklimatisasi. Gejala yang penting suhu badan naik, kulit kering dan panas. Gejala syaraf pusat seperti vertigo, tremor, konvulsi dan delirium. Heat stroke disebabkan dilatasi pembuluh darah dan keringat berlebihan. Pada tahap lanjut apabila tubuh tidak dapat berkompensasi akibatnya tubuh tidak dapat berkeringat lagi sehingga suhu inti tubuh naik dan terjadilah heat stroke.

Untuk informasi lebih lanjut silakan download di link dibawah ini


Read More ...

0 comments