Meski
sering dianggap sebagai lemak baik, konsumsi berlebihan lemak tak jenuh tetap
berbahaya. Apabila asupan lemak total lebih dari 30 persen dari makanan yang
dikonsumsi, timbunan lemak dalam tubuh akan meningkat.
”Timbunan
lemak meningkatkan faktor risiko naiknya lemak darah yang bisa menimbulkan
gangguan penyakit jantung dan pembuluh darah,” kata dokter ahli nutrisi Diah
Prasmapti Y pada seminar ”Hidup Berkualitas dengan Jantung Sehat” di Rumah
Sakit Premier Bintaro, Tangerang Selatan, Banten, Sabtu (24/9).
Lemak
tak jenuh banyak ditemukan pada ikan, kacang-kacangan, dan minyak nabati. Lemak
ini membentuk dinding sel tubuh.
Menurut
Diah, baik lemak jenuh, tak jenuh, maupun trans akan meningkatkan kalori tubuh.
Publik masih menganggap hanya lemak jenuh yang berbahaya, yang banyak terdapat
pada daging dan jeroannya, santan, serta makanan yang digoreng. ”Setiap 1 gram
lemak mengandung 9 kalori, sedangkan 1 gram tepung- tepungan menghasilkan 4
kalori,” ungkapnya.
Selain
lemak jenuh dan tak jenuh, lemak trans juga berbahaya. Lemak ini dihasilkan
melalui proses industri, seperti margarin dan minyak goreng. Pada kemasan
makanan, lemak trans biasa disebut lemak hidrogenasi.
”Lemak
trans tak hanya meningkatkan kolesterol jahat, tapi juga menurunkan jumlah
kolesterol baik. Berbeda dengan lemak jenuh yang hanya meningkatkan kolesterol
jahat,” kata Diah.
Menghilangkan lemak
Dosen
Program Studi Ilmu Kedokteran Olahraga, Fakultas Kedokteran UI—yang juga dokter
tim SEA Games XXVI/2011—Hario Tilarso, mengatakan, lemak dalam tubuh tak bisa
dihilangkan hanya pada satu bagian tertentu, kecuali dengan sedot lemak.
Penggunaan penghancur lemak pada bagian tubuh tertentu—seperti diiklankan—tak
benar dan tak bermanfaat. ”Lemak dalam tubuh hanya bisa dibakar dengan aerobik,
seperti lari, jalan kaki, senam, atau renang.” katanya.
Sedot
lemak banyak dilakukan orang yang ingin menghilangkan lemak, khususnya bagian
perut, secara cepat dan instan. Cara ini sebenarnya hanya disarankan untuk
orang-orang tertentu.
Dokter
olahraga biasanya hanya menyarankan sedot lemak kepada orang dengan kegemukan
berat dan lemak dalam tubuhnya sulit dihilangkan meski berolahraga secara
benar. Biasanya terjadi pada orang dengan kondisi hormon tertentu.
Untuk
memelihara jantung tetap sehat, cukup olahraga 3-5 kali per minggu dengan
durasi 20-60 menit sekali olahraga. Olahraga berlebih membuat badan lelah,
susah tidur, mudah sakit, dan menimbulkan gangguan jantung. (MZW)
(http://health.kompas.com, 26/09/2011)
Categories:
diet,
Info / berita