Penyalahgunaan obat pereda nyeri atau painkiller terus meningkat.
Bahkan, menurut laporan pemerintah Amerika Serikat, kematian akibat overdosis
obat pereda nyeri mencapai angka tertinggi dalam satu dekade terakhir.
Obat pereda nyeri yang diresepkan seperti OxyConton, Vicodin, dan
metadone, diperkirakan memicu 15.000 kematian di tahun 2008, termasuk aktor
Hollywood Heath Ledger. Jumlah tersebut tiga kali lebih besar daripada kematian
akibat narkotik di tahun 1999 yang mencapai 4.000 kasus.
"Obat-obatan pereda nyeri itu sebenarnya untuk mengobati
orang yang menderita nyeri hebat. Tapi bisa menyebabkan ketagihan," kata
Dr.Thomas Frieden, direktur Center for Disease Control and Prevention (CDC),
AS.
Dalam laporan disebutkan, hampir lima persen penduduk AS berusia
di atas 12 tahun ketagihan mengonsumsi obat pereda nyeri, bahkan membelinya
tanpa resep untuk mabuk.
Menurut Frieden, kematian akibat overdosis pereda nyeri itu
mencerminkan peningkatan resep narkotik. Kondisi ini juga terjadi karena dokter
ingin melakukan terapi nyeri secara lebih baik seiring dengan beredarnya
obat-obatan
painkiller terbaru.
"Dokter seharusnya membatasi peresepan, pasien harus
diberikan untuk kebutuhan 3 hari, terutama nyeri akut. Untuk nyeri kronik, narkotik
seharusnya jadi pilihan terakhir," katanya.
Menurut Frieden, badan berwenang di AS akan melakukan
langkah-langkah pencegahan. Beberapa negara bagian juga dilaporkan sudah
melakukan tindakan. Misalnya saja, di Ohio sekarang klinik nyeri harus mendapatkan
lisensi dari negara dan dibuat batasan jumlah pil di setiap klinik.
(http://health.kompas.com,
2/11/2011)
Categories:
Info / berita