Translator


Penyakit diabetes merupakan penyakit kronik yang bersifat progresif dan bisa menyebabkan komplikasi pada berbagai organ tubuh. Komplikasi kaki diabetik merupakan salah satu komplikasi yang menakutkan dan bisa menyebabkan kematian.
Data menunjukkan, sepertiga pasien diabetes akan mengalami masalah pada kaki. Menurut staf Divisi Metabolik Endokrin Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI/RSCM Prof.Sarwono Waspadji, komplikasi kaki diabetik terjadi karena kadar gula darah dibiarkan tinggi bertahun-tahun sehingga menyebabkan kerusakan saraf dan gangguan pembuluh darah.
"Saraf yang sudah rusak membuat pasien diabetes tidak bisa merasakan sensasi panas dan sakit pada kaki," katanya dalam acara media edukasi bertajuk Jangan Abaikan Kelainan Kaki Diabetik, Lakukan Deteksi Dini, di Jakarta (2/11/11).
Akibat menurunnya kepekaan saraf kaki, pasien diabetes menjadi rentan terhadap luka. "Luka yang tadinya kecil juga bisa berkembang menjadi borok dan infeksinya menyebar sehingga harus diamputasi," imbuhnya.
Untuk itu, pasien diabetes harus menjaga kadar gula darahnya tetap normal dan melakukan deteksi dini. "Kadar gula darah yang tinggi merupakan makanan bagi kuman yang bisa menyebabkan infeksi bertambah buruk," kata dr.Em Yunir, Sp.PD, dalam kesempatan yang sama.
Ia menjelaskan, secara umum ada 5 pilar penanganan kaki diabetik untuk mencegah risiko amputasi.
1. Lakukan pemeriksaan kaki secara rutin
Pemeriksaan ini bisa dilakukan pasien sendiri, perawat, atau dokter. "Waspadai jika ada penonjolan tulang, telapak kaki mendatar, atau jari bengkok. Pasien juga setiap saat harus melihat kakinya apakah ada luka," kata Em Yunir.
2. Identifikasi faktor risiko
Dokter akan melakukan pemeriksaan pada pasien untuk mengetahui apakah pasien beresiko tinggi menderita luka diabetik. Pemeriksaan meliputi mengetahui riwayat luka, apakah sudah menderita diabetes lebih dari 10 tahun, riwayat kadar gula darah, ada tidaknya gangguan penglihatan, dan lain sebagainya.
3. Edukasi
Memberikan eduksi kepada pasien mengenai pentingnya menjaga kadar gula darah dan perawatan kaki.
4. Penggunaan sepatu khusus sesuai bentuk telapak kaki
"Penderita diabetes dengan neuropati sering mengalami perubahan tekanan pada kaki, sehingga jangan memaksakan memakai sepatu di pasaran," kata Yunir.
5. Perawatan sebelum luka
Pasien akan diajari untuk merawat kaki secara teratur untuk menjaga kelembaban kaki serta tidak sembarangan mengobati luka sendiri.

Categories: ,

Leave a Reply